Fenomena Lubang Hitam “Black Hole” sebagai Master of Universe / Tuhan itu Sendiri
Black Hole
atau Event Horizon atau Lubang Hitam, adalah objek angkasa luar yang
paling misterius yang pernah diketahui manusia saat ini, karena hingga
saat ini para ilmuwan belum tahu apa yang ada didalam black hole itu
sendiri.
Black Hole
tercipta dari peristiwa kematian sebuah bintang. Alam semesta kita
memiliki milyaran bintang. Matahari kita juga termasuk bintang. Saat
sebuah bintang kehabisan energi fusi nuklir nya, maka ia akan meredup,
seluruh kekuatan gravitasi nya akan runtuh ke dalam, dan bintang pun
meledak. Pada saat sebuah bintang meledak, yang terjadi sebenarnya
didalam inti bintang justru sebaliknya, yaitu tercipta sebuah lubang
hitam yang ukurannya luar biasa kecil nya, karena begitu besarnya
gravitasi yang mampat disitu.
Sebagai
gambaran, jika seandainya bumi kita tersedot kedalam black hole, maka
bumi akan dikompress menjadi sebesar bola golf yang biasa kita kenal
selama ini. Sekecil itu !!
Black hole
menyedot semua yang ada disekitarnya, planet, meteor, batu angkasa, gas,
bintang lain, cahaya, dan bahkan, galaksi itu sendiri.
Selain black
hole, ilmuwan juga mengidentifikasi keberadaan super massive black
hole, yang terdapat di pusat galaksi, termasuk galaksi Milky Way
(Bimasakti) tempat kita berada. Sesuai nama nya, super massive black
hole ini berukuran sangat amat besar, dan menyedot, guess what, galaksi
itu sendiri.
Gambar diatas menunjukkan galaksi kita, dan posisi bumi kita, dan posisi black hole di galaksi bimasakti kita.
Semua
galaksi memiliki super massive black hole ini. Jadi bumi tidak akan
eksis selamanya, someday, jutaan tahun kedepan, bumi akan lenyap
tersedot oleh black hole, entah kapan itu terjadinya. Super massive
black hole ada yg ukurannya setara dengan 100 juta kali nya matahari
kita, hingga 18 milyar kali lipat ukuran matahari kita.
Seandainya bumi kita posisinya dekat dengan black hole (cepat atau lambat itu akan terjadi), maka yang terjadi adalah, fase pertama, atmosfir kita akan tersedot keluar angkasa, tertarik oleh black hole. Bumi menjadi planet tanpa udara, tanpa oksigen. Fase kedua,
ketiadaan atmosfir menyebabkan bumi mudah terhantam badai kosmik yang
tinggi radiasi gamma nya, menyebabkan semua kehidupan akan punah. Karena
tanpa atmosfir, maka lautan juga akan menguap oleh panas nya matahari.
Dan fase trakhir, bumi akan tertarik melar berubah
bentuk menjadi lonjong seperti terong sebelum akhirnya terurai menjadi
partikel dan masuk ke black hole.
Sejarah Asal Usul Black Hole
Darimana
asal super massive black hole itu? Kita harus kembali ke 40 milyar tahun
lalu, kala Big Bang dimulai. Setelah Big Bang terjadi, alam semesta
kala itu dipenuhi kabut gas, belum ada bintang, belum ada planet dan
benda langit kala itu. Hanya kabut gas.
Kabut gas
itu lama kelamaan berkumpul, memadat, mengental, hingga memiliki cukup
energi untuk, guess what, meledak. Hasil ledakan super dahsyat itu
melontarkan milyaran black hole mini, bintang, dan material padat lain
pembentuk planet. Milyaran black hole yg mengambang itu bertubrukan satu
sama lain lama kelamaan mengumpul dan membesar menjadi super massive
black hole yang menyebabkan pusaran kabut dan benda apapun yang ada
didekatnya, hingga terbentuklah jutaan galaksi.
Makanya
jangan heran kalo galaksi itu bentuknya kebanyakan seperti pusaran air,
karena ditengahnya berdiam black hole. Masalahnya, susah ngeliat black
hole di tengah galaksi itu, karena makin ketengah, makin banyak
berkumpul bintang2x sekelas matahari, sehingga cahaya nya memblokir
black hole dari penglihatan manusia.
Hingga saat ini manusia belum berhasil melihat black hole secara jelas.
Prestasi terbaik manusia saat ini adalah melalui gelombang laser.
Caranya teleskop laser dari berbagai negara, disatukan dan laser nya di
tembakkan ke pusat galaksi kita, utk mendeteksi gangguan pada gelombang
laser itu sendiri. Walau kesulitannya bagai menemukan ujung jarum di
tengah samudra, hasilnya cukup mencengangkan. Gelombang laser yang
berhasil ditangkap teleskop itu berhasil menampakkan citra black hole
dengan penampakan spektrum cahaya, dimana di tengah galaksi kita ada
berbagai bintang dan benda langit yang mengorbit dengan kecepatan tinggi
disekitar black hole.
Dahulu, keberadaan black hole masih spekulatif. Namun Stephen Hawking
berhasil membuktikkan keberadaan black hole dengan rumus matematika
fisika kuantum nya. Diperkuat lagi dengan hasil teleskop laser yang
sudah dijabarkan diatas.
Bicara black hole berarti bicara kekuatan gaya gravitasi. Dan Hawking percaya, penciptaan alam semesta kuncinya ada pada gravitasi. Dari sini Hawking yakin bahwa Tuhan itu tidak ada,
karena gravitasi bisa menciptakan dirinya sendiri, dan itu sudah
dibuktikkan dengan penjabaran matematika fisika kuantum nya yg super
rumit itu. Selengkapnya bisa di baca di buku nya yg berjudul The Grand Design.
Begitu
kuatnya daya gravitasi di black hole, sehingga ruang dan waktu menjadi
tiada di sana. Semua hukum fisika yang dikenal manusia, menjadi tidak
berlaku disana.
Sebagai
gambaran, jika manusia berhasil meluncurkan satelit pemantau mendekati
black hole, maka posisi satelit itu akan terlihat berhenti persis
didepan black hole. Padahal sebenarnya tidak. Manusia melihatnya
berhenti kayak gitu, karena masih terikat oleh konsep fisika yang baku
sekarang. Ingat, di black hole, hukum fisika manusia tak lagi berlaku.
Yang
sebenarnya terjadi adalah, walau jika di teropong dari bumi, satelit itu
terlihat diam, sebenarnya satelit itu sudah tidak ada di sana lagi.
Benda apapun yg mendekati black hole, akan melar seperti karet,
memanjang mengarah ke black hole, sebelum akhirnya terurai menjadi
proton dan elektron dan terhisap seluruh nya luruh ke dalam black hole.
Macam-Macam Black Hole
Ada 2 macam black hole di alam semesta. Black hole yang belum matang, dan yang sudah matang. Black hole yg ada ditengah galaksi bimasakti kita itu sudah matang.
Yang belum
matang, masih terdapat kabut gas di sekitar black hole itu (galaksi).
Begitu galaksi tersebut kehabisan gas, maka akan menyembur energi dari
black hole itu, dan penampakan semburan itu dinamakan QUASAR. Galaksi
BImasakti kita sudah lewat dari fase quasar itu, dan dianggap sudah
matang, dan lebih rileks dibandingkan galaksi yang black hole nya belum
matang. Intinya, black hole nyedot apa aja, quasar membuangnya.
Lalu apa yg ada didalam black hole itu sendiri?
Ilmuwan saat
ini hanya bisa mengira ngira berdasarkan rumus fisika kuantum yang
mereka miliki saja. Namun semua ilmuwan sepakat, jika anda berhasil
selamat masuk kedalam black hole dan menceritakannya pada kita kita
semua disini, maka didalam black hole anda akan melihat alam semesta
yang benar benar beda dari yg biasa anda lihat selama ini, so weirddddd.
Anda akan dikelilingi oleh kegelapan maha pekat, tapi anda bisa melihat
percikan cahaya di sana sini, mirip terowongan. Anda akan melalui
semacam terowongan kegelapan dengan cahaya di kiri kanan anda sebelum
berujung pada sebuah titik akhir yang di namakan SINGULARITY.
Dalam
singularity, waktu dan ruang tak ada lagi. Jujur aja, istilah
singularity itu diciptakan oleh ilmuwan terhebat yg kita miliki saat
ini, hanya untuk menjelaskan fenomena yang mereka sendiri clueless,
alias gak bisa dijelaskan dengan kata2x, karena memang belum pernah ada
satelit yg berhasil merekam semuanya itu dan memberi feedback data ke
kita.
Kenapa ada black hole dialam semesta ini? Apa peranannya?
Hawking
percaya black hole adalah pintu gerbang menuju jagad raya lain, paralel
universe. Pernah nonton film Jet Li berjudul The One? Nah seperti itulah
paralel universe. Hawking menjabarkannya dengan rumus matematika fisika
kuantum nya bahwa kemungkinan ini ada, tinggal masalah pembuktian aja,
seeing is believing. Artinya kita musti bersabar hingga ada teknologi
yang bisa membuat kita masuk ke black hole dan selamat melewati nya,
entah kapan itu.
Paralel
universe artinya ada jagad raya (universe) lain diluar jagad raya yang
kita kenal saat ini. Ingat loh, galaksi bimasakti / milky way itu bukan
jagad raya/universe. Jagad raya berisikan sekumpulan galaksi, milyaran
jumlahnya. Jadi kebayang betapa luas nya universe itu.
Itulah
sebabnya mengapa black hole dijuluki The Master of Universe oleh para
ilmuwan. Black Hole adalah Tuhan itu sendiri, seperti yang diyakini
Hawking. Tanpa black hole, tidak akan ada kehidupan seperti yang kita
kenal selama ini. Dan black hole itu self sustained, bisa menciptakan
dirinya sendiri, dengan kekuatan gravitasi nya, dan di duga bertanggung
jawab atas peristiwa Big Bang.
Big Bang
adalah peristiwa puncak hukum fisika yang tidak terelakkan, karenanya
tak dibutuhkan Tuhan utk menciptakan alam semesta. Berkat hukum
gravitasi, maka penciptaan bisa diwujudkan dari ketiadaan. Dan black
hole adalah the ultimate gravitation model yang pernah ada yang bisa
dipelajari saat ini.
Hawking juga
menolak teori Sir Isaac Newton yang mengakui kehadiran Tuhan dalam
penciptaan alam semesta. Hawking tidak percaya ada sosok tak terlihat
(Tuhan) yang menuliskan blueprint soal bagaimana alam semesta ini harus
berjalan dan tercipta.
Manusia dihadapkan pada 2 pilihan maha penting. Pertama, adakah kekuatan yang mengatur segala galanya soal alam semesta ini (Tuhan), ATAU, Kedua,
semuanya sudah diatur oleh ilmu pengetahuan. Hawking percaya yang nomor
dua itu. Hawking membebaskan anda utk mengganti istilah ilmu
pengetahuan dimaksud dengan istilah Tuhan. Namun Hawking menjamin,
apapun yang anda sebut Tuhan itu, yang jelas dia bukanlah sebuah bentuk
kepribadian yang bisa anda ajak diskusi dan bertanya jawab seperti yang
tersirat di banyak kitab suci agama besar lainnya di dunia ini.
Catatan Kecil :
Meskipun
Hawking dengan penemuan Fenomenalnya yang pada perkembangannya akhirnya
merujuk bahwasannya “TUHAN ITU TIDAK ADA”, atau ” ALAM SEMESTA ITULAH
TUHAN YANG SEBENARNYA”, kita harus bijak menyikapinya. Bukan berarti
mengesampingkan faktor logika ilmu sains-nya tapi kembali kepada kita
masing-masing sejauh manakah PEMAHAMAN KITA TERHADAP AL-QURAN, (bagi
umat Islam)-karena semua itu sesungguhnya JELAS ADA GAMBARANNYA DI DALAM
AL-QURAN, jauh sebelum HAWKING menemukannya. SUBHANALLAH.
0 komentar:
Posting Komentar