Selasa, 25 September 2012

Fenomena Lubang Hitam "Black Hole"

Fenomena Lubang Hitam “Black Hole” sebagai Master of Universe / Tuhan itu Sendiri



Black Hole (Lubang Hitam) - Mata Rantai 

Black Hole atau Event Horizon atau Lubang Hitam, adalah objek angkasa luar yang paling misterius yang pernah diketahui manusia saat ini, karena hingga saat ini para ilmuwan belum tahu apa yang ada didalam black hole itu sendiri.
Black Hole tercipta dari peristiwa kematian sebuah bintang. Alam semesta kita memiliki milyaran bintang. Matahari kita juga termasuk bintang. Saat sebuah bintang kehabisan energi fusi nuklir nya, maka ia akan meredup, seluruh kekuatan gravitasi nya akan runtuh ke dalam, dan bintang pun meledak. Pada saat sebuah bintang meledak, yang terjadi sebenarnya didalam inti bintang justru sebaliknya, yaitu tercipta sebuah lubang hitam yang ukurannya luar biasa kecil nya, karena begitu besarnya gravitasi yang mampat disitu.
Sebagai gambaran, jika seandainya bumi kita tersedot kedalam black hole, maka bumi akan dikompress menjadi sebesar bola golf yang biasa kita kenal selama ini. Sekecil itu !!
Black hole menyedot semua yang ada disekitarnya, planet, meteor, batu angkasa, gas, bintang lain, cahaya, dan bahkan, galaksi itu sendiri.
Selain black hole, ilmuwan juga mengidentifikasi keberadaan super massive black hole, yang terdapat di pusat galaksi, termasuk galaksi Milky Way (Bimasakti) tempat kita berada. Sesuai nama nya, super massive black hole ini berukuran sangat amat besar, dan menyedot, guess what, galaksi itu sendiri.


Peta Jagad Raya sec. Sederhana dan Posisi Bumi yang kita Tempati

Gambar diatas menunjukkan galaksi kita, dan posisi bumi kita, dan posisi black hole di galaksi bimasakti kita.
Semua galaksi memiliki super massive black hole ini. Jadi bumi tidak akan eksis selamanya, someday, jutaan tahun kedepan, bumi akan lenyap tersedot oleh black hole, entah kapan itu terjadinya. Super massive black hole ada yg ukurannya setara dengan 100 juta kali nya matahari kita, hingga 18 milyar kali lipat ukuran matahari kita.
Seandainya bumi kita posisinya dekat dengan black hole (cepat atau lambat itu akan terjadi), maka yang terjadi adalah, fase pertama, atmosfir kita akan tersedot keluar angkasa, tertarik oleh black hole. Bumi menjadi planet tanpa udara, tanpa oksigen. Fase kedua, ketiadaan atmosfir menyebabkan bumi mudah terhantam badai kosmik yang tinggi radiasi gamma nya, menyebabkan semua kehidupan akan punah. Karena tanpa atmosfir, maka lautan juga akan menguap oleh panas nya matahari. Dan fase trakhir, bumi akan tertarik melar berubah bentuk menjadi lonjong seperti terong sebelum akhirnya terurai menjadi partikel dan masuk ke black hole.


Ilustrasi sederhana akibat mass massive dari black hole terhadap bumi


Ilustrasi 2 : gambaran grafic pengaruh black hole terhadap bumi


Ilustrasi 3 : skema grafikal sederhana black hole terhadap bumi


Ilustrasi 4 : skema grafikal pengaruh black hole terhadap matahari

Sejarah Asal Usul Black Hole
Darimana asal super massive black hole itu? Kita harus kembali ke 40 milyar tahun lalu, kala Big Bang dimulai. Setelah Big Bang terjadi, alam semesta kala itu dipenuhi kabut gas, belum ada bintang, belum ada planet dan benda langit kala itu. Hanya kabut gas.
Kabut gas itu lama kelamaan berkumpul, memadat, mengental, hingga memiliki cukup energi untuk, guess what, meledak. Hasil ledakan super dahsyat itu melontarkan milyaran black hole mini, bintang, dan material padat lain pembentuk planet. Milyaran black hole yg mengambang itu bertubrukan satu sama lain lama kelamaan mengumpul dan membesar menjadi super massive black hole yang menyebabkan pusaran kabut dan benda apapun yang ada didekatnya, hingga terbentuklah jutaan galaksi.
Makanya jangan heran kalo galaksi itu bentuknya kebanyakan seperti pusaran air, karena ditengahnya berdiam black hole. Masalahnya, susah ngeliat black hole di tengah galaksi itu, karena makin ketengah, makin banyak berkumpul bintang2x sekelas matahari, sehingga cahaya nya memblokir black hole dari penglihatan manusia.


Bentuk Galaxy kita Yang Menyerupai Pusaran Air hasil Foto Satelit

Hingga saat ini manusia belum berhasil melihat black hole secara jelas. Prestasi terbaik manusia saat ini adalah melalui gelombang laser. Caranya teleskop laser dari berbagai negara, disatukan dan laser nya di tembakkan ke pusat galaksi kita, utk mendeteksi gangguan pada gelombang laser itu sendiri. Walau kesulitannya bagai menemukan ujung jarum di tengah samudra, hasilnya cukup mencengangkan. Gelombang laser yang berhasil ditangkap teleskop itu berhasil menampakkan citra black hole dengan penampakan spektrum cahaya, dimana di tengah galaksi kita ada berbagai bintang dan benda langit yang mengorbit dengan kecepatan tinggi disekitar black hole.
Dahulu, keberadaan black hole masih spekulatif. Namun Stephen Hawking berhasil membuktikkan keberadaan black hole dengan rumus matematika fisika kuantum nya. Diperkuat lagi dengan hasil teleskop laser yang sudah dijabarkan diatas.
Bicara black hole berarti bicara kekuatan gaya gravitasi. Dan Hawking percaya, penciptaan alam semesta kuncinya ada pada gravitasi. Dari sini Hawking yakin bahwa Tuhan itu tidak ada, karena gravitasi bisa menciptakan dirinya sendiri, dan itu sudah dibuktikkan dengan penjabaran matematika fisika kuantum nya yg super rumit itu. Selengkapnya bisa di baca di buku nya yg berjudul The Grand Design.
Begitu kuatnya daya gravitasi di black hole, sehingga ruang dan waktu menjadi tiada di sana. Semua hukum fisika yang dikenal manusia, menjadi tidak berlaku disana.
Sebagai gambaran, jika manusia berhasil meluncurkan satelit pemantau mendekati black hole, maka posisi satelit itu akan terlihat berhenti persis didepan black hole. Padahal sebenarnya tidak. Manusia melihatnya berhenti kayak gitu, karena masih terikat oleh konsep fisika yang baku sekarang. Ingat, di black hole, hukum fisika manusia tak lagi berlaku.
Yang sebenarnya terjadi adalah, walau jika di teropong dari bumi, satelit itu terlihat diam, sebenarnya satelit itu sudah tidak ada di sana lagi. Benda apapun yg mendekati black hole, akan melar seperti karet, memanjang mengarah ke black hole, sebelum akhirnya terurai menjadi proton dan elektron dan terhisap seluruh nya luruh ke dalam black hole.

Macam-Macam Black Hole
Ada 2 macam black hole di alam semesta. Black hole yang belum matang, dan yang sudah matang. Black hole yg ada ditengah galaksi bimasakti kita itu sudah matang.
Yang belum matang, masih terdapat kabut gas di sekitar black hole itu (galaksi). Begitu galaksi tersebut kehabisan gas, maka akan menyembur energi dari black hole itu, dan penampakan semburan itu dinamakan QUASAR. Galaksi BImasakti kita sudah lewat dari fase quasar itu, dan dianggap sudah matang, dan lebih rileks dibandingkan galaksi yang black hole nya belum matang. Intinya, black hole nyedot apa aja, quasar membuangnya.

Lalu apa yg ada didalam black hole itu sendiri?
Ilmuwan saat ini hanya bisa mengira ngira berdasarkan rumus fisika kuantum yang mereka miliki saja. Namun semua ilmuwan sepakat, jika anda berhasil selamat masuk kedalam black hole dan menceritakannya pada kita kita semua disini, maka didalam black hole anda akan melihat alam semesta yang benar benar beda dari yg biasa anda lihat selama ini, so weirddddd. Anda akan dikelilingi oleh kegelapan maha pekat, tapi anda bisa melihat percikan cahaya di sana sini, mirip terowongan. Anda akan melalui semacam terowongan kegelapan dengan cahaya di kiri kanan anda sebelum berujung pada sebuah titik akhir yang di namakan SINGULARITY.
Dalam singularity, waktu dan ruang tak ada lagi. Jujur aja, istilah singularity itu diciptakan oleh ilmuwan terhebat yg kita miliki saat ini, hanya untuk menjelaskan fenomena yang mereka sendiri clueless, alias gak bisa dijelaskan dengan kata2x, karena memang belum pernah ada satelit yg berhasil merekam semuanya itu dan memberi feedback data ke kita.
Kenapa ada black hole dialam semesta ini? Apa peranannya?
Hawking percaya black hole adalah pintu gerbang menuju jagad raya lain, paralel universe. Pernah nonton film Jet Li berjudul The One? Nah seperti itulah paralel universe. Hawking menjabarkannya dengan rumus matematika fisika kuantum nya bahwa kemungkinan ini ada, tinggal masalah pembuktian aja, seeing is believing. Artinya kita musti bersabar hingga ada teknologi yang bisa membuat kita masuk ke black hole dan selamat melewati nya, entah kapan itu.
Paralel universe artinya ada jagad raya (universe) lain diluar jagad raya yang kita kenal saat ini. Ingat loh, galaksi bimasakti / milky way itu bukan jagad raya/universe. Jagad raya berisikan sekumpulan galaksi, milyaran jumlahnya. Jadi kebayang betapa luas nya universe itu.
Itulah sebabnya mengapa black hole dijuluki The Master of Universe oleh para ilmuwan. Black Hole adalah Tuhan itu sendiri, seperti yang diyakini Hawking. Tanpa black hole, tidak akan ada kehidupan seperti yang kita kenal selama ini. Dan black hole itu self sustained, bisa menciptakan dirinya sendiri, dengan kekuatan gravitasi nya, dan di duga bertanggung jawab atas peristiwa Big Bang.
Big Bang adalah peristiwa puncak hukum fisika yang tidak terelakkan, karenanya tak dibutuhkan Tuhan utk menciptakan alam semesta. Berkat hukum gravitasi, maka penciptaan bisa diwujudkan dari ketiadaan. Dan black hole adalah the ultimate gravitation model yang pernah ada yang bisa dipelajari saat ini.
Hawking juga menolak teori Sir Isaac Newton yang mengakui kehadiran Tuhan dalam penciptaan alam semesta. Hawking tidak percaya ada sosok tak terlihat (Tuhan) yang menuliskan blueprint soal bagaimana alam semesta ini harus berjalan dan tercipta.
Manusia dihadapkan pada 2 pilihan maha penting. Pertama, adakah kekuatan yang mengatur segala galanya soal alam semesta ini (Tuhan), ATAU, Kedua, semuanya sudah diatur oleh ilmu pengetahuan. Hawking percaya yang nomor dua itu. Hawking membebaskan anda utk mengganti istilah ilmu pengetahuan dimaksud dengan istilah Tuhan. Namun Hawking menjamin, apapun yang anda sebut Tuhan itu, yang jelas dia bukanlah sebuah bentuk kepribadian yang bisa anda ajak diskusi dan bertanya jawab seperti yang tersirat di banyak kitab suci agama besar lainnya di dunia ini.

Catatan Kecil :
Meskipun Hawking dengan penemuan Fenomenalnya yang pada perkembangannya akhirnya merujuk bahwasannya “TUHAN ITU TIDAK ADA”, atau ” ALAM SEMESTA ITULAH TUHAN YANG SEBENARNYA”, kita harus bijak menyikapinya. Bukan berarti mengesampingkan faktor logika ilmu sains-nya tapi kembali kepada kita masing-masing sejauh manakah PEMAHAMAN KITA TERHADAP AL-QURAN, (bagi umat Islam)-karena semua itu sesungguhnya JELAS ADA GAMBARANNYA DI DALAM AL-QURAN, jauh sebelum HAWKING menemukannya. SUBHANALLAH.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com